Salam ilmu pengetahuan bagi teman-teman pecinta teknologi abad 21. pada kesempatan kali ini kita mendapatkan berita terbaru mengenai pengembangan teknologi dalam dunia antariksa. Semakin pesatnya ilmu pengetahuan yang berkembang saat ini maka pengembangan di bidang penjelajahan antariksa juga ikut berkembangang.
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) telah memberikan sinyal positif terkait kesiapannya meluncurkan pesawat kapsul Orion, pekan depan. Misi eksplorasi ruang angkasa ini merupakan tes terbang pertama sebagai rangkaian misi membawa manusia ke Planet Mars.
Kesiapan uji terbang pertama ini disampaikan berdasarkan laporan dari perusahaan yang memproduksi Orion, Lockheed Martin. Perusahaan ini telah memberikan lampu hijau kepada NASA untuk melakukan pengujiannya. NASA pun menyambut dengan gembira mendengar pernyataan tersebut.
"Kesiapan Tinjauan Penerbangan (FRR) merupakan penilaian yang ketat terhadap pesawat ruang angkasa, mulai dari sistem, misi operasi, dan fungsi dukungan yang diperlukan untuk berhasil melakukan uji perbangan Orion ke ruang angkasa," ujar pejabat NASA dalam sebuah pernyataan dikutip dari Fox News, Jumat, 28 November 2014.
Seperti diproyeksikan sebelumnya, badan keantariksaan AS itu berharap Orion dapat membawa manusia untuk tujuan yang sudah diidam-idamkan, yaitu menginjak permukaan Mars di masa mendatang.
Sebelum mimpi itu terealisasi, maka NASA akan melakukan uji terbang Orion untuk pertama kalinya pada minggu depan.
Menurut jadwal, kapsul Orion akan memulai peluncurannya di United Launch Alliance Delta IV Heavy Rocket di Florida, Amerika Serikat. Kapsul antariksa ini telah dibenamkan lebih dari 1.000 sensor sebagai pengumpul data tentang peluncurannya ke antariksa dan saat kembali ke bumi.
Setelah mencapai ruang angkasa, Orion akan dua kali mengorbit bumi, dengan salah satu orbitnya dari ketinggian 3.600 mil atau 5.800 kilometer dari bumi. Uji coba terbang ini dijadwalkan berlangsung selama 4,5 jam penerbangan.
Untuk mencapai jarak sejauh itu, Orion akan dibantu tiga buah roket raksasa Delta IV yang mampu mengangkat kapasitas muatan 70 metrik ton (77 ton) pada uji pertamanya.
Namun, NASA pun tak memungkiri roket tersebut dapat mendorong lebih jauh lagi yang bisa menarik muatan hingaa 130 metrik ton (143 ton) untuk mencapai Mars.
Orion pun sudah dipersiapkan sebuah sistem parasut yang akan berfungsi saat pendaratan ke bumi. NASA berharap Orion akan mendarat di Samudera Pasifik. Dalam pendaratan itu, NASA bakal dibantu Angkatan Laut Amerika Serikat dan Lockheed Martin.
"Pangkalan laut di San Diego, dua kapal angkatan laut, jangkar pelabuhan, kapal penyelamat, semua telah dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan, saat Orion kembali dari uji terbang pertamanya itu," kata NASA.
Badan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) telah memberikan sinyal positif terkait kesiapannya meluncurkan pesawat kapsul Orion, pekan depan. Misi eksplorasi ruang angkasa ini merupakan tes terbang pertama sebagai rangkaian misi membawa manusia ke Planet Mars.
Kesiapan uji terbang pertama ini disampaikan berdasarkan laporan dari perusahaan yang memproduksi Orion, Lockheed Martin. Perusahaan ini telah memberikan lampu hijau kepada NASA untuk melakukan pengujiannya. NASA pun menyambut dengan gembira mendengar pernyataan tersebut.
"Kesiapan Tinjauan Penerbangan (FRR) merupakan penilaian yang ketat terhadap pesawat ruang angkasa, mulai dari sistem, misi operasi, dan fungsi dukungan yang diperlukan untuk berhasil melakukan uji perbangan Orion ke ruang angkasa," ujar pejabat NASA dalam sebuah pernyataan dikutip dari Fox News, Jumat, 28 November 2014.
Seperti diproyeksikan sebelumnya, badan keantariksaan AS itu berharap Orion dapat membawa manusia untuk tujuan yang sudah diidam-idamkan, yaitu menginjak permukaan Mars di masa mendatang.
Sebelum mimpi itu terealisasi, maka NASA akan melakukan uji terbang Orion untuk pertama kalinya pada minggu depan.
Menurut jadwal, kapsul Orion akan memulai peluncurannya di United Launch Alliance Delta IV Heavy Rocket di Florida, Amerika Serikat. Kapsul antariksa ini telah dibenamkan lebih dari 1.000 sensor sebagai pengumpul data tentang peluncurannya ke antariksa dan saat kembali ke bumi.
Setelah mencapai ruang angkasa, Orion akan dua kali mengorbit bumi, dengan salah satu orbitnya dari ketinggian 3.600 mil atau 5.800 kilometer dari bumi. Uji coba terbang ini dijadwalkan berlangsung selama 4,5 jam penerbangan.
Untuk mencapai jarak sejauh itu, Orion akan dibantu tiga buah roket raksasa Delta IV yang mampu mengangkat kapasitas muatan 70 metrik ton (77 ton) pada uji pertamanya.
Namun, NASA pun tak memungkiri roket tersebut dapat mendorong lebih jauh lagi yang bisa menarik muatan hingaa 130 metrik ton (143 ton) untuk mencapai Mars.
Orion pun sudah dipersiapkan sebuah sistem parasut yang akan berfungsi saat pendaratan ke bumi. NASA berharap Orion akan mendarat di Samudera Pasifik. Dalam pendaratan itu, NASA bakal dibantu Angkatan Laut Amerika Serikat dan Lockheed Martin.
"Pangkalan laut di San Diego, dua kapal angkatan laut, jangkar pelabuhan, kapal penyelamat, semua telah dilengkapi dengan peralatan yang diperlukan, saat Orion kembali dari uji terbang pertamanya itu," kata NASA.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Teknologi
dengan judul PESAWAT PEMBAWA MANUSIA KE LUAR ANGKASA PERTAMA. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sc-zo.blogspot.com/2014/12/pesawat-pembawa-manusia-ke-luar-angkasa.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, December 03, 2014
Belum ada komentar untuk "PESAWAT PEMBAWA MANUSIA KE LUAR ANGKASA PERTAMA"
Post a Comment