A.
Latar
belakang
Pada
era globalisasi yang sedang dialami sekarang kerab ditemukan beberapa tingkah
laku manusia yang sangat tak wajar bagi alam yang mengakibatkan keseimbangan
alam tergangu.Hingga saat ini telah banyak dampak yang telah terjadi akibatnya
beberapa ekosistem mahluk hidup terancam punah.
Dengan
tak terkendalinya kegiatan manusia, maka persentase kerusakan alam akan lebih
besar yang berdampak bagi kelangsungan seluruh mahluk hidup di bumi ini.
Di
samping tingkah laku manusia yang dapat merusak lingkungan terdapat beberapa
cara yang dilakukan untuk mengontro kerusakan alam yang berdampak buruk bagi
kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya.
Di
abad 21 ini hampir seluruh kegiatan manusia mengunakan alat yang bertekhnologi
modern.Dengan penggunaan tekhnologi secara besar besaran dan limbah yang
dihasilkan tidak ditanggulangi dengan baik maka limbah tersebut akam mencemari
alam.Baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Pencemaran lingkungan ini harus ditanggulangi dengan serius sehingg tidak
mengakibatkan kerusakan yang berlanjut.
Hingga saat ini dampak yang diakibatkan oleh pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh tingkah manusia adalah pemanasan gloal yang mengakibatkan gumpalan
es yang berada di kutub selatan dan kutub utara mencair.Bagi
Pencemaran lingkungn yang sedang terjadi saat ini
sangat memperhatingkan.Pencemaran lingkungna terbagi dalam beberapila kategori
yaitu pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran
suara.Jenis pencemaran linbgkungan tersebt merupakn hasil dari kegiatan manusia
yang tidak terkontrol.Beberapa diantaranya yaitu limbah pabrik yang dapat
mencemari air, udara, dan tanah. Pencemaran udara yang paling banyak
diisebankan oleh pabrik industry dan limbah rumah tangga
B.
Rumusan
Masalah
Beradasarkan dengan data data yang bersangkutan dengan
lartar belakang maka muncul beberapa rumusan masalah, yaitu:
1.
Bagaimana
perilaku manusia yang dapat merusak lingkungan?
2.
Bagaiman
penganggulangan pencemaran lingkungan?
3.
Apa
saja kegiatan manusia yang berwawasan manusia?
4.
Sebutkan
dampak kebatan populasi menusia?
C. Tujuan penulisan
1.
Mendeskripsikan
perilaku manusia yang dapat merusak l;ingkungan.
2.
Mendeskripsikan
cara penanggulangan pencemaran lingkungan.
3.
Mendeskripsikan
kegiatan berwawasa lingkungan.
4.
Mendeskripsikan
dampak kepadatan populasi manusia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Perilaku Manusia yang Dapat Merusak Lingkungan
1.
Perusakan
Hutan
Hutan menurut
undang-undang nomor 41 tahun 1999 adalah suatu kawasan ekosistem berupa
hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungan, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.
Hutan sebagai sekumpulan ekosistem dimana saling berhubungan erat antara hutan
dan lingkungan baik itu berupa pepohonan, benda-benda hayati dan non hayati,
lingkungan pendukung (jasa) dimana semua yang ada diatas selalu saling
berhubungan dan saling mempengaruhi.Hutan secara keseluruhan merupakan kumpulan
hidup alam hayati beserta alam lingkungannya.Keanekaragaman hayati dalam suatu
kawasan hutan alam terdapat beragam jenis pepohonan, umur yang beragam dan
tingkat kerapatan yang tidak teratur dan pertumbuhan.
Faktor-faktor penyebab kerusakan hutan yaitu sebagai berikut :
A. Segi biofisik
1. Illegal logging (Penebangan liar)
Terjadinya penebangan liar dalam suatu kawasan hutan
semakin memicu terjadinya kereusakan hutan dan menurunnya/berubah fungsi hutan,
walaupun penebangan liar telah dilarang selama bertahun-tahun oleh pemerintah
setempat dan pihak militer, namun sekarang ini terdapat bahaya besar yang
mengancam dengan merajalelanya pandangan “bebas bagi siapa saja” termasuk
penduduk untuk menebang kayu sebanyak-banyaknya.
2. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan yang terjadi di Indonesia ini, karena
keteledoran dari masyarakat itu sendiri yang tidak memperhatikan/tidak
memperdulikan seperti membuang puntung rokok ke hutan dan lain-lain.
3.
Perambahan hutan
Petani yang menanam tanaman tahunan perkebunan dapat
mengakibatkan ancaman utama berupa kerusakan hutan yang diciptakan oleh petani
kaya, imigran dan pengusaha dari kota yang mengubah hutan menjadi lahan
penanaman tanaman keras yang menguntungkan. Hal ini menyebabkan semakin
meluasnya perambahan sehingga melewati tata batas hutan yang telah ditetapkan
untuk tidak dijadikan sebagai lahan pertanian atau perkebunan.
4.
Program pembangunan
Program pembangunan yang mendayagunakan lahan hutan
seperti sawah, transmigrasi (pemukiman), perkebunan, dan lain-lain sehingga
hutan menjadi berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi lingkungan.
5. Serangan hama dan penyakit
Timbulnya ledakan hama secara besar-besaran akibat dari penggunaan
pestisida yang berlebihan sehingga membuat hama dan penyakit ada yang menjadi
kebal terhadap pestisida dan menyerang semua tumbuhan atau pepohonan yang ada
dalam suatu kawasan hutan.
B. Segi manajemen
1. Kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada lingkungan misalnya, dalam penyusunan tata ruang, yang seharusnya suatu lahan itu adalah kawasan hutan, menjadi kawasan pertanian, pemukimam dan lain-lain.
2. Perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian hutan seperti pembangunan rumah dari batu merah, dimana pabrik batu merah berdiri di sekitar kawasan hutan, dimana pabrik itu menggunakan bahan bakar kayu yang diambil dari hutan sehingga masyarakat beramai-ramai menggunduli hutan untuk memenuhi kebutuhan pasokan kayu bakar dari pabrik batu merah.
3. Persepsi dan pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap sumber daya hutan, dimana masyarakat lebih dominan menanam tanaman pertanian dari pada tanaman kehutanan karena waktu yang dibutuh kan oleh tanaman pertanian lebih cepat menghasilkan daripada tanaman kehutanan.
Ekosistem adalah suatu sistem dimana terdapat hubungan timbal balik antara organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik) serta terdapat pula pertukaran/arus energi dan materi diantara organisme dengan lingkungan tersebut. Ekosistem terbagi dua yaitu : ekosistem alami yaitu hutan alam dan sungai, sedangkan ekosistem buatan antara lain waduk, lahan pertanian, pemukiman dan lain-lain. Ekosistem alami mempunyai kemantapan yang tinggi dibanding ekosistem buatan.Ciri-ciri dari ekosistem yaitu terjadinya hubungan ekologi dan sistem yang ada atau hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan dan membentuk suatu kesatuan.
2.
Peran hutan dalam suatu sistem
lingkungan
a) Fungsi lindung
Dalam suatu kawasan hutan mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah
banjir, mengembalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah.
b) Fungsi produksi
Dalam suatu kawasan hutan mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan untuk kepentingan peningkatan devisa dan kesejahteraan masyarakat.
c) Fungsi konservasi (perlindungan)
Dapat dikatakan sebagai fungsi pemeliharaan dan
pengawetan keanekaragaman hayati dan ekosistem yaitu hutan menjadi suatu
kawasan konservasi yaitu kawasan dengan lingkungan yang baik, udara yang segar
dan pemandangan yang indah seperti kawasan pelestarian alam (KPA) yang terdiri
dari taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata. Kawasan suaka alam
(KSA) terdiri dari cagar alam (CA), suaka marga satwa (SM), dan cagar biosfer
(CB).
B. Pencemaran
Lingkungan
Setiap harinya manusia melakukan aktifitas demi
kelangsungan hidup yang tak lepas dari limbah.dengan kata lain manusia tidak
lepas dengan produksilimah baik limbah organik maupun limbah non organik. hal
ini mengakibatkan timbulnya beberapa pencemaran lingkungan yang menjadi
persoalan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun beberapa jenis pencemaran
lingkungan yaitu:
1.
Pencemaran Tanah
Definisi dan Pengertian dari Pencemaran tanah
adalah kerusakan lapisan tipis bumi yang bermanfaat yaitu tanah produktif untuk
menumbuhkan tanaman sebagai sumber bahan makanan.Tanpa tanah yang subur, petani
tidak bisa bercocok tanam dan menghasilkan makanan untuk orang di seluruh dunia.
Tanah yang subur dipengaruhi juga oleh organisme
seperti bakteri, jamur, dan organisme lain yang menguraikan limbah dalam tanah
dan menyediakan unsur hara. Unsur hara memberikan pertumbuhan bagi
tanaman.Pupuk dan pestisida dapat membatasi kemampuan organisme tanah untuk
menguraikan limbah.Akibat penggunaan pupuk dan pestisida berlebihan dapat
merusak produktivitas tanah.
Oleh hasil pembuangan limbah yang mengandung
bahan-bahan anorganik yang sukar terurai dalam tanah seperti plastik, kaca, dan
kaleng. Bahan-bahan ini sukar diuraikan oleh organisme dan mengakibatkan
produktivitas tanah akan berkurang.
Jika limbah atau sampah yang dibuang mudah
terurai oleh mikroorganisme, bahan-bahan itu akan mengalami proses pembusukan
kemudian terurai dan menyatu dengan tanah sehingga tidak menimbulkan pencemaran.
Dampak langsung akibat limbah yang dirasakan
manusia adalah timbulnya bau yang tidak sedap dan kotor.Dampak yang tidak
langsung diantaranya tempat pembuangan limbah dapat menjadi tempat
berkembangnya organisme penyebab penyakit.Organisme ini dapat menyebabkan
pernyakit ataupun hanya sebagai vektor (pembawa) penyakit yang merugikan
manusia. Adapun penyakit yang dapat berkembang pada daerah berlimbah yang tidak
terjada sanitasinya seperti pes, kaki gajah, malaria, demam berdarah ataupun
penyakit yang lain.
Gambar 1.Sampah pencemar tanah
Penyebab pencemaran tanah diantaranya
sampah-sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri.Upaya untuk
mengurangi penumpukan sampah adalah dengan melakukan daur ulang sampah
anorganik.
Bahan-bahan yang tidak bisa terurai seharusnya
dapat dipisahkan kemudian dimasukan dalam proses daur ulang. Proses daur ulang
yang dilakukan membuat limbah diolah kembali menjadi barang yang dapat
dipergunakan. Barang hasil daur ulang dapat berupa barang yang sama dengan
asalnya ataupun dapat memproduksikan barang yang berbeda.
Limbah padat mungkin merupakan bentuk yang
paling terlihat dari Pencemaran.Setiap tahun, orang membuang miliaran ton
sampah padat. Industri limbah account untuk sebagian besar bahan dibuang.
Limbah padat dari rumah, kantor, dan toko disebut limbah padat perkotaan. Ini
termasuk kertas, plastik, kaca, kaleng logam, sisa makanan, dan hiasan halaman.
Limbah lainnya dibuang terdiri dari mobil, besi tua, bahan sisa dari proses
pertanian, dan limbah pertambangan dikenal sebagai merusak.
Penanganan limbah padat menjadi masalah karena
metode pembuangannya merusak mencemari lingkungan.Pembuangan terbuka merusak
keindahan tanah alam dan menyediakan persembunyian untuk tikus dan hewan
pembawa penyakit. Kedua pembuangan terbuka dan landfill (daerah penanaman
limbah) dapat mengandung racun yang meresap ke dalam air tanah atau mengalir ke
sungai dan danau. Kegiatan Pembakaran limbah padat menciptakan asap dan
Pencemaran udara lainnya. Bahkan pembakaran limbah dapat melepaskan bahan kimia
beracun, abu, dan logam berat berbahaya ke udara.
Limbah berbahaya terdiri dari zat dibuang yang
dapat mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.Sumber limbah berbahaya
meliputi industri, rumah sakit, dan laboratorium.Limbah tersebut dapat menyebabkan
cedera langsung ketika orang bernapas, menelan, atau menyentuhnya.Ketika
dikuburkankan di tanah atau ditinggalkan di tempat pembuangan terbuka, beberapa
limbah berbahaya dapat mencemari udara, air tanah, dan tanaman pertanian.
Sejumlah kegiatan manusia lainnya juga dapat
merusak tanah.Irigasi tanah di daerah kering dengan drainase yang buruk bisa
menyebabkan genangan air di ladang. Ketika air yang ada menguap, ia
meninggalkan endapan garam, membuat tanah terlalu asin untuk tanaman bertumbuh.
Kegiatan pertambangan dan peleburan mencemari
tanah dengan logam berat beracun.Banyak ilmuwan percaya bahwa hujan asam juga
dapat mengurangi kesuburan tanah.Beberapa limbah berbahaya serius dapat
membahayakan kesehatan manusia, satwa liar, dan tanaman.Polutan ini termasuk
radiasi, pestisida, dan logam berat.
Radiasi adalah polutan tak terlihat yang dapat
mencemari setiap bagian dari lingkungan.Kebanyakan radiasi berasal dari
sumber-sumber alam, seperti mineral dan sinar matahari.Para ilmuwan juga dapat
menghasilkan unsur-unsur radioaktif dari laboratoriumnya.Radiasi radio aktif
dalam jumlah besar dapat merusak sel dan menyebabkan kanker.
Limbah radioaktif yang dihasilkan oleh reaktor
nuklir dan pabrik-pabrik senjata menimbulkan masalah lingkungan yang serius.
Beberapa limbah ini akan tetap bersifat radioaktif selama ribuan tahun.
Penyimpanan limbah radioaktif yang aman sangat sulit dan mahal.
Gambar 2.Pembuangan sampah yang teratur
Pestisida disemprotkan pada tanaman atau di
kebun, pestisida dapat ditiup oleh angin ke daerah lain. Mereka juga dapat
mengalir dengan air hujan ke sungai terdekat atau dapat merembes melalui tanah
ke dalam air tanah. Beberapa pestisida dapat tetap berada di lingkungan selama
bertahun-tahun dan lolos dari satu organisme ke organisme lain. Sebagai contoh,
ketika pestisida yang hadir terdapat dalam sungai, ikan kecil dan organisme
lain dapat menyerapnya. Ikan yang lebih besar memakan ikan terkontaminasi, dalam
organisme ini tertimbun sejumlah pestisida yang lebih besar dalam dagingnya.
Proses ini disebut bioakumulasi.
Logam berat termasuk merkuri dan timah
menyebabkan pencemaran. Aktivitas pertambangan, penghasil limbah padat, proses
industri, dan kendaraan bermotor semua dapat melepaskan logam berat ke
lingkungan sekitar. Seperti pestisida, dapat bertahan lama dan menyebar melalui
lingkungan.Pestisida dapat terakumulasi dalam tulang dan jaringan dalam tubuh
hewan.Pada manusia, logam berat dapat merusak tulang, berbagai organ, dan
sistem saraf.Banyak juga dapat menyebabkan kanker.
2.
Pencemaran Air
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat
penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia.Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan.Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar
terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran.
Pencemaran air merupakan masalah global utama
yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua
tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur).Telah
dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan
penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap
harinya.Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan
1.000 anak-anak India meninggal karena penyakit diare setiap hari.Sekitar 90% dari kota-kota Cina menderita
polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta orang tidak memiliki
akses terhadap air minum yang aman.Ditambah lagi selain polusi air merupakan
masalah akut di negara berkembang, negara-negara industri/maju masih berjuang
dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional yang paling baru pada
kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai dinilai, 47 persen dari
danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan muara mil persegi
diklasifikasikan sebagai tercemar
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu
oleh kontaminan antropogenik dan ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia,
seperti air minum, dan/atau mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya
untuk mendukung komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti
gunung berapi, algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan
besar dalam kualitas air dan status ekologi air.
Pencemaran
air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang
berbeda-beda.
·
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan
peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
·
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya
seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal,
terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit
listrik, yang
dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
·
Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai
citarum
·
pencemaran air oleh sampah
·
Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan
Akibat yang
ditimbulkan oleh pencemaran air antara
lain yaitu:
·
Dapat menyebabkan banjir
·
Erosi
·
Kekurangan sumber air
·
Dapat membuat sumber penyakit
·
Tanah Longsor
·
Dapat merusak Ekosistem sungai
·
Kerugian untuk Nelayan
3.
pencemaran Udara
pencemaran udara diakibatkan oleh gas yang dikeluarkan
oleh idusttri, kendaraan bermotor, dan kegiatan rumahtangga. Gas-gas tersebut
berupa gas hasil pembakaran fosil (minyak bumi, batu bara) dan pengguna gas
berbahaya, misal gas CFC (klorofluorokarbon).
a) Gas Hasil Pembakaran
Hasil pembakaran fosil (minyak bumi,
batu bara) berupa gas buangan dalam bentuk gas karbon dioksidaCO2dan belerang dioksida (SO, SO2). CO2 dikeluarkan oleh pabrik, mesin, mobil, sepeda
motor, kom[por minyak, pesawat terbang, dan pembakaran kayu. Dengan semakin
besarnya populasi manusia dan semakin meningkatnya kesejahteraann, akan
meningkatkan pembakaran yang mengakibatkan gas buangan CO2 semakin besar. Pencemaran udara di perkotaan dan daerah industri
lebih tinggi daripada di pedesaan.
Meningkatnya CO2 di udara dapat menyebabkan efek
rumah kaca.Pada sketsa efek rumahkaca yang dibandingkan dengan kondisi yang
dialami oleh planet ini.Bumi diselubungi oleh CO2 dan gas-gas pencemaran lainnya, seolah-olah bumi yang diselubungi
kaca.Pana matahari yang mencapai permukaan bumidipantulkan ke angkasa.Akan
tetapi, karana bumi diselubungi gas pecemaran ini menyebabkan panas matahari
terperangkap sehingga suhu bumi meningkat.Peningkatan suhu bumi dikenal dengan
istilah pemanasan global.
Gamabar
pemanasan global
Dampak dari meningkatnya suhu bumi
adalah terjadi perubahan iklim dan es di kutub mencair. Jika ini terjadi,
permukaan air laut akan meningkat dan beberapa pentai akan tenggelam.
Meningkatnya belerang oksida (SO,
SO2) dapat
meninggalkan hujan asam. Gas-gas
tersebut dengan air hujan membentuk asam sulfat, menyebabkan air hujan
bersifat asam. Hujan asam mengakibatkan tumbuhan mati, organisme telah mati,
besi dan logam berkarat sehingga membahayakan bangiunan dan jembatan. Akibat
yang lain ialah kerusakan bangunan sejarah, seperti candi. Hujan asam
membuatnya cepat kropos dan rusak. (gambar pohon mati karena hujan asam).
b) Gas CFC
CFC (klorofluorokarbon) merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau,
dan tidak beracun. Gas inni banya digunak sebagai gas pengembang (pembuat karet
busa), pendingin (AC, kulkas), dan menyemprot (hair spray parfum). Semaki
banyaknya penggunaan CFC akan menyebabkan semakin banyak gas tersebut yang
terlepas ke udara dan mencapai lapisan stratosfer.
Di stratosfer terdapat gas Ozone (O3) yang merupakan lapisan pelindung bumi dari cahaya ultraviolet. Adanay lapisan ozone menyebabkan
cahaya ultraviolet terpantul ke ruang angkasa dan hanya sebagian kecil yang
mencapai bumi.
Gas CFC ddi stratosfer dapat bereaksi
dengan gas Ozone dan menyebabkan Ozone berkurang sehingga terbentuk lubang
ozone. Melalui lubang ozone teersebu, cahaya ultrsviolet mencapai bumi dan
mengakibatka tumbuhan menjadi kerdil, alga di laut punah, terjadi mutasi genetic (perubahan sifat organisme), menyebabkan
kangker kulit dan mata. Menurut pengamatan, lobang ozone angg terjadi diatas
kutub selatan semakin meluas.
4.
Pencemaran Suara
Pencemaran suaradapat ditimbulkan oleh adanya suara
bising yang disebabkan oleh suara mesin pabrik, mesin penggilingan padi, mesin
las, pesawat, kendaraan bermotor yang berlalu-lalang, dan suara kereta api
sesuai dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. Kep 48/MENLH/11/1996
tentang baku tingkat kebisingan menyebutkan bahwa kebisingan adalah bunyi yang
tidak diinginkan dari suatu usaha atau kegiatan dalam tingkat dan waktu
tertentu yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan
lingkungan.
1)Jenis-jenis
kebisingan ada empat macam, yaitu:
a) kebisingan yang terus-menerus dengan
jangkauan frekuensi yang sempit, misalnya, mesin gergaji;
b) kebisingan yang terputus-putus, misalnya,
suara arus lalu lintas atau pesawat terbang;
c) kebisingan impulsif, misalnya, tembakan,
bom, atau suara ledakan;
d) kebisingan impulsif berulang, misalnya,
suara mesin tempa
2 ) Dampak Pencemaran Suara (Kebisingan)
Suara-suara
bising ini dapat menyebabkan terganggunya pendengaran manusia. Selain itu,
lama-kelamaan suara bising ini akan menimbulkan berbagai keluhan pada tubuh
kita, misalnya, pusing, mual, jantung berdebar-debar, sulit tidur, badan kaku,
dan naiknya tekanan darah. Tingkat kebisingan atau ukuran energi bunyi
dinyatakan dalam satuan desiBell (dB).Pengukurannya menggunakan alat yang
bernama Sound Level Meter.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Biologi
dengan judul karya tulis "PENGARUH MANUSIA DALAM EKOSISTEM". Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sc-zo.blogspot.com/2012/11/karya-tulis.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Wednesday, November 21, 2012
Belum ada komentar untuk "karya tulis "PENGARUH MANUSIA DALAM EKOSISTEM""
Post a Comment