Semua tumbuhan berpembuluh (vascular) mempunyai akar. Fungsi utama akar adalah untuk menyerap air dan garam-garam dari dalam tanah, serta menambatkan tanaman terhadap tanah. Selain itu akar juga merupakan organ untuk menyimpan cadangan makanan.
Kebanyakan akar terdapat di dalam tanah,
tidak berklorofil, mempunyai bulu-bulu akar yang berpembuluh. Pertumbuhan dan
diferensiasi dari akar di control dari aktivitas meristem apikal ujung akar. Meristem
ini dilindungi oleh tudung akar yang merupakan jaringan pelindung.
Akar berasal dari calon akar yang
terdapat pada embrio yaitu dari meristem apeks ujung akar embrio, calon akar
tumbuh menjadi akar disebut akar primer. Akar tersusun dari 3 sistem jaringan
pokok, yaitu epidermis, korteks dan silinder pembuluh (stele).
Berikut ini merupakan macam-macam struktur akar
1.
Struktur akar primer
a. Tudung
akar
Tudung
akar terdiri atas sel-sel parenkimatis, dengan berbagai tingkatan diferensiasi.
Secara fisiologis tudung akar mempunyai fungsi penting yaitu menentukan dengan
arah gravitasi terhadap pertumbuhan akar. Penelitian menggunakan mikroskop
elektron menunjukkan bahwa di dalam sel-sel tudung akar ada amiloplas, dan
amiloplas ini diduga mempengaruhi geotropisme.
b. Epidermis
Pada
kebanyakan akar, epidermis berdinding tipis. Rambut–rambut akar berkembang dari
sel epidermis yang khusus, dan sel tersebut mempunyai ukuran yang berbeda
dengan sel epidermis dinamakan trikoblas. Epidermis akar yang yang berfungsi
untuk penyerapan serta bulu–bulu akar mempunyai kutikula yang tipis. Pada
tumbuhan herba parenial, epidermis merupakan jaringan pelindung, dindingnya
mengalami penebalan dan lumen selnya penuh dengan substansi yang sangat
berwarna.
c. Korteks
Pada
kebanyakan akar korteks terdiri atas sel-sel parenkimatis. Selama
perkembangannya, ukuran sel-sel korteks yang mengalami diferensiasi, bertambah,
sebelum terjadi vakuolissasi dalam sel tersebut. Pada beberapa akar tumbuhan
air, sel-sel korteks tersusun teratur. Banyak di jumpai ruang–ruang udara, dan parenkim
ini disebut aerenkim. Sel-sel korteks sering mengandung tepung, kadang-kadang
kristal.
Lapisan
terdalam dari korteks akar terdiferensiasi menjadi endodermis. Endodermis
terdiri atas selapis sel. Pada sel endodermis yang muda dinjumpai adanya penebalan
suberin yang berbentuk pita, mengelilingi dinding radial, di sebut pita
caspari. Pada akar yang tidak mengalami pertumbuhan menebal sekunder, lamela
suberin biasanya terbentuk di seluruh dinding bagian dalam sel endodermis.
Penebalan selulosa sering terjadi. Penabalan lignin terjadi pada dinding
tangensial dan radial bagian dalam. Penebalan dinding biasanya di mulai dari
bagian sel yang berdekatan dengan floem.
d. Perisikel
Perisikel
merupakan lapisan tunggal yang terdapat di sebelah dalam endodermis, terdiri
atas sel–sel parenkimatis, letaknya berbatasan dengan jaringan pengangkut.
Perisikel berfungsi untuk menghasilkan primordial akar lateral, dan sebagian
dari cambium pembuluh (yang menghasilkan floem dan xylem sekunder). Sel-sel
perisikl seperti halnya meristem apical, bersifat diploid. Perisikel kadang-kadang
terdiri lebih dari satu lapisan sel yang berdinding tebal.
e. Jaringan
Pembuluh
Sistem
pembuluh akar terdiri atas unsur trakeal yang berlignin dan diselingi oleh
floem yang berdinding tipis tersusun radial. Di bagian tengah terdapat empulur,
yang terdiri atas sel-sel parenkimatis atau sklerenkimatis, seperti pada akar
kebanyakan tumbuhan monokotil. Jaringan ini memiliki fungsi sebagai jaringan
pengangkutan.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Biologi
dengan judul Akar. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://sc-zo.blogspot.com/2012/10/struktur-dan-fungsi-akar.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Tuesday, October 30, 2012
Belum ada komentar untuk "Akar"
Post a Comment